“Sex and Culture” – J.D. Unwin, buku yang meramal kehancuran peradaban

pada tahun 1934, seorang profesor antropologi inggris, J.D. Unwin menulis buku berjudul “Sex and Culture” dimana dia mempelajari sekitar 80 peradaban, dari hasil pengamatannya itu dia menyimpulkan bahwa ada korelasi yang sangat kuat antara hubungan seksual dengan perkembangan peradaban bagaimana hubungan seksual itu bisa memberikan kontribusi yang baik pada suatu peradaban.

Unwin adalah seorang rasionalis dan tidak relijius, maka dia menggunakan pemikiran rasionalisnya dalam bukunya itu dan dia membuat suatu kesimpulan yang sangat fenomenal : bahwa jika suatu peradaban mulai membebaskan hubungan seksual maka dipastikan bahwa peradaban itu akan hancur dalam kurun waktu tiga generasi.

sementara itu jika suatu peradaban menerapkan peraturan yang membatasi hubungan seksual hanya dimulai setelah pernikahan dan tidak ada kebebasan seksual selama dalam kehidupan berumahtangga maka dipastikan bahwa peradaban itu akan maju dalam waktu tiga generasi, dan akan mencapai suatu tahap emas yaitu “Peradaban Rasionalis” yang unggul dalam segala bidang yaitu : sains, sastra, seni, ekonomi, teknologi, pertanian, perniagaan, arsitektur dan sebagainya.

intinya Unwin membuat suatu konsep peradaban dimana ketika suatu peradaban membatasi hubungan seksual maka akan tercipta “Sosial Entropy” (yang mengadopsi hukum termodimika pindah panas) yang ketika energi seksual dibatasi dalam suatu hubungan yang tertutup maka perkembangan peradaban menjadi maksimal,

sebaliknya jika suatu peradaban membuka sosial entropy itu dan menjadi “sexually liberal”, maka energi yang bersifat ekspansif dan kreatif itu akan hilang dan peradaban akan hancur.

Aldous Huxley, pemikir dan sastrawan inggris berkata bahwa buku karya Unwin ini adalah buku yang sangat penting, terutama karena buku ini bisa meramalkan bagaimana nasib peradaban barat, Huxley menuliskan buku fiksi distopia futuristik berjudul “Brave New World” yang menggambarkan masa depan ketika kebebasan seks menjadi legal, hubungan cinta adalah ilegal, tidak ada keterikatan emosi dan seks tidak berfungsi untuk reproduksi tapi hanya untuk kesenangan semu dan distraksi.

saat ini ada beberapa pemikir yang membahas buku Sex and Culture ini lagi dan jika Unwin benar maka peradaban barat harusnya sudah mencapai tahap terakhir yaitu dalam masa kehancuran, jika kebebasan seks itu dimulai dari generasi baby boomer atau masa perang dingin sekitar tahun 60-70, maka saat ini peradaban barat sudah memasuki fase terakhir.

tapi hal itu tidak berlebihan juga, kita sudah melihat kemunduran peradaban barat yang sangat signifikan, misalnya barat tidak lagi melahirkan sastrawan seperti Shakespeare dan Robert Frost, tidak ada lagi puisi dan musik yang bisa menyentuh hati, semua yang dihasilkan peradaban barat hanya sebatas hasil candu dari kebebasan seks rendahan.

Unwin sebagai seorang rasionalis memang tidak menghubungkan hasil temuannya dengan agama, namun bagaimanapun dia membuat kesimpulan bahwa dalam urusan hubungan seks ini mungkin agama bisa berfungsi karena memiliki unsur rasionalitas yang berguna untuk menjaga peradaban agar terhindar dari kehancuran.

Leave a comment